Jumat, 04 Juli 2014

PRODUKSI KREATIF BATIK KLASIK UNTUK PEMBELAJARAN SENI DI SEKOLAH



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, produksi batik jarang diselipkan dalam pembelajaran seni di sekolah. Pengembangan produksi batik umumnya hanya dilakukan di pabrik-pabrik. Padahal, sekolah merupakan tempat yang memiliki potensi besar sebagai wadah untuk mengembangkan batik itu sendiri. Namun, hal ini tebatasi karena banyak sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan produksi batik di sekolah. Pemerintah juga tidak pernah memasukkan seni dalam kurikulum pembelajaran seni.
Batik kurang diminati untuk pembelajaran seni di sekolah. Penyebabnya antara lain, guru kurang mengetahui potensi yag dimiliki oleh siswanya dibidang membatik. Guru kurang peka terhadap potensi-potensi yang dimiliki oleh siswanya. Hal ini biasanya terjadi karena pola pengajaran searah yang dilakukan oleh guru. Siswa hanya meniru apa yang diajarkan oleh gurunya. Selain itu, guru juga lebih memilih untuk mengajarkan hal-hal dasar saja kepada siswanya. Hal itu dikarenakan mengajarkan materi lebih tidak rumit dan tidak mengeluarkan banyak waktu dan banyak tenaga dari pada membatik.
Akibatnya, banyak siswa yang mempunyai kemampuan lebih di bidang seni namun tidak terfasilitasi oleh guru ataupun  sekolah. Siswa yang memiliki kemampuan lebih biasanya melampiaskan naluri seni yang ia miliki dengan mencoret tembok atau bangku-bangku di sekolah. Selain itu, banyak siswa yang juga mencoret fasilitas umum dengan grafiti, mural atau bahkan gambar-gambar yang tidak jelas. Hal ini dapat diketahui misalnya di tempat umum misalnya di halte, tembok-tembok bangunan yang dekat dengan lampu merah dan sebagainya.
Guru dapat menggunakan produksi kreatif batik klasik untuk pembelajaran seni di sekolah sebagai salah satu solusi. Macam-macam produksi kreatif batik klasik antara lain, sepatu, kaos, baju, asesoris, dan banyak lagi lainnya. Guru mengajarkan dan memberi kesepatan pada siswanya untuk membuat produksi kreatif berbahan batik klasik. Dengan menggunakan produksi kreatif batik klasik untuk pembelajaran seni di sekolah, siswa dapat mengembangkan potensi yang  ia miliki dibidang seni membatik atau produksi kreatif dari batik klasik itu sendiri. Selain itu, penggunaan batik klasik dalam pembelajaran seni dapat melestarikan batik klasik itu sendiri agar tidak punah keberadaannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, dalam makalah ini dijelaskan secara rinci mengenai Produksi Kreatif Batik Klasik untuk Pembelajaran Seni di Sekolah. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi guru agar menerapkan pembelajaran seni menggunakan batik klasik untuk meningkatkan dan mengasah kreatifitas siswa, serta mengembangkan dan melestarikan batik klasik agar tidak punah.

1.2.Tujuan
1.2.1.      Untuk mendeskripsikan wujud pembelajaran seni menggunakan batik klasik.
1.2.2.      Untuk mengetahui macam-macam produksi kreatif batik klasik.
1.2.3.      Untuk mengetahui penerapan pembelajaran seni menggunakan produksi kreatif batik klasik.
1.2.4.      Untuk mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan  menggunakan produksi kreatif batik klasik untuk pembelajaran seni.

1.3.Rumusan Masalah
1.3.1.      Bagaimanakah wujud pembelajaran seni menggunakan batik klasik?
1.3.2.      Apa macam-macam produksi kreatif batik klasik?
1.3.3.      Bagaimana penerapan pembelajaran seni menggunakan produksi kreatif batik klasik?
1.3.4.      Apa kelebihan dan kekurangan  menggunakan produksi kreatif batik klasik untuk pembelajaran seni?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Wujud Pembelajaran Seni Menggunakan Batik Klasik
Wujud pembelajaran seni menggunakan batik klasik meliputi pengembangan batik klasik itu sendiri dengan cara membatik berdasarkan kreatifitas siswa dan produksi-produksi kreatif produk-produk baru berbahan batik klasik. Menurut Siwomihardjo dan Prawirohardjo, Batik Klasik adalah batik yang pola-polanya sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun tanpa mengalami perubahan. (2011:10). Pengembangan batik dalam hal ini bisa berdasarkan motif atau bahan yang digunakan untuk membatik, dalam hal ini siswa sangat dituntut untuk menjadi kreatif dan menggunakan alternatif-alternatif bahan serta motif agar dapat membuat sesuatu yang baru dan original.
Pelajaran membatik bisa memberikan ruang kepada siswa untuk bisa berekspresi. Keasyikan bermain dengan media batik membuat mereka sangat menikmati pelajaran. Suasana yang tercipta dalam pembelajaran membatik seolah seperti sedang bermain-main.
Membuat produk yang kreatif dari kain batik juga menuntut anak untuk sekreatif mungkin, sehingga tugas guru menjadi terasa sangat ringan. Guru tinggal melayani apa keinginan siswa. Guru hanya sekedar mengarahkan, menunjukkan awal dan arah menuju akhir. Selebihnya siswa bisa mandiri dengan keasyikan, kebanggaan dan kepuasannya berkarya. Siswa bisa menjadi sangat aktif, kreatif, dan produktif.

2.2.Macam-macam Produksi Kreatif Batik Klasik
. Macam-macam produk yang dibuat dalam pembelajaran seni menggunakan batik dibagi menjadi 2 yaitu motif batik kreasi dari siswa itu sendiri serta produk-produk kreatif berbahan batik klasik.
Motif batik yang dibuat oleh siswa merupakan pengembangan motif-motif batik klasik. Hal ini bertujuan agar motif batik akan terus berkembang ditangan anak muda yang kreatif. Diharapkan batik akan terus berkembang dan motif batik klasik tidak akan punah ditelan zaman.
Produk-produk kreatif yang dibuat oleh siswa tidak dibatasi oleh guru, agar kreativitas anak terasah dengan baik. Guru dalam hal ini hanya menjadi pembimbing dan fasilitator bagi anak untuk mengembangkan kreatifitas yang ia miliki.
Produk-produk kreatif berbahan batik klasik antara lain; kaos batik, tas batik, jaket batik, bolero batik, kalung batik, topeng batik, gantungan kunci, hiasan pegangan pisau, patung motif batik, boneka batik, sepatu batik, tas batik, nampan batik, dompet batik, gelang batik,dan sebagainya. (Musman dan Arini,2011: 130)

2.3.Penerapan Pembelajaran Seni Menggunakan Produksi Kreatif Batik Klasik
Pembelajaran seni menggunakan batik klasik merupakan inovasi baru yang ingin saya tawarkan  untuk mengembangkan kreatifitas yang dimiliki oleh siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya melalui batik. Siswa dapat menciptakan motif batik baru sesuai kreatifitas yang ia miliki dan berbagai kerajinan berbahan batik klasik maupun bermotif batik.
Pelajaran seni menggunakan produksi kretif batik klasik akan dilakukan setiap minggu sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah. Penerapan pembelajaran seni menggunakan produksi kreatif batik klasik yang pertama peserta didik dikenalkan dengan motif-motif batik yang ada di Indonesia, terutama batik-batik klasik. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan motif batik klasik di Indonesia, agar batik klasik tidak punah dan lebih berkembang.
Peralatan untuk membatik diusahakan oleh sekolah meliputi selembar kain mori berukuran 50x50 cm untuk masing-masing siswa, canthing, lilin, serta wajan dan kompor kecil. Pengerjaan membatik bisa dipusatkan disekolah, bukan untuk dibawa pulang, agar alat-alat dapat terjaga dan dapat lebih awet. Selain itu alat juga dapat digunakan untuk kelas lain sehingga dapat mengembangkan kreatifitas seluruh siswa yang ada di sekolah yang menerapkan pembelajan seni menggunakan batik klasik.
Pembelajaran seni menggunakan produksi kreatif batik klasik yang kedua adalah menggunakan batik klasik sebagai bahan atau model untuk dijadikan karya kerajinan yang bernilai seni dan guna yang indah. Produksi  kreatif dalam hal ini adalah mencoba menyelipkan batik klasik dalam setiap segi kehidupan kita. Produksi-produksi kreatif batik klasik meliputi batik digunakan untuk hiasan peralatan-peralatan, asesoris serta pakaian yang kita gunakan. Siswa diberi kesempatan untuk membuat karya kreatif yang berbahan batik klasik ataupun bermotifkan batik klasik. Kebebasan diberikan kepada siswa agar kreatifitas yang ia miliki dapat berkembang dengan baik. Hasil dari produk yang telah dibuat dapat dipamerkan dan dijual sebagai bekal wirausaha untuk siswa.

2.4.Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Seni Menggunakan Batik Klasik
Kelebihan pembelajaran menggunakan produksi kreatif batik klasik antara lain dapat mengembangkan kreatifitas siswa, mengembangkan batik klasik agar lebih berkembang dan tidak punah, memberikan keterampilan kepada siswa agar dapat berwirausaha melalui produksi kreatif yang telah mereka ciptakan.
Selain kondisi positif, mengajarkan materi membatik juga memiliki banyak kelemahan. Kelemahan tersebut antara lain: (a) kesulitan mendapatkan peralatan batik (kompor, wajan, canthing dan lain-lain); (b) kesulitan mendapatkan bahan-bahan batik (lilin/malam, pewarna dan bahan pelorod batik); (c) kesulitan pada proses meracik dan mencampur pewarna (bahan-bahan kimia batik / pewarna modern) untuk mewarna kain; (d) pada awal pengenalan muncul rasa was-was akan terjadi kecelakaan kerja; (e) dorongan untuk segera menyelesaikan karya dan keasyikan berkarya membuat siswa tidak disiplin waktu (tidak mau selesai meskipun waktu sudah habis); (f) produksi kreatif yang dilakukan oleh siswa mungkin akan megeluarkan sedikit banyak biaya yang ia keluarkan untuk membuat suatu produk yang indah dan bernilai guna.

BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Wujud pembelajaran seni menggunakan batik klasik meliputi pengembangan batik itu sendiri dan produksi-produksi kreatif produk-produk baru berbahan batik klasik.
Macam-macam produk yang dibuat dalam pembelajaran seni menggunakan batik dibagi menjadi 2 yaitu motif batik kreasi dari siswa itu sendiri serta produk-produk kreatif berbahan batik klasik.
Penerapan pembelajaran seni menggunakan produksi kretif batik klasik akan dilakukan setiap minggu sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah. Penerapan pembelajaran seni menggunakan produksi kreatif batik klasik yang pertama peserta didik dikenalkan dengan motif-motif batik yang ada di Indonesia, terutama batik-batik klasik sehingga dapat mengembangkan batik klasik yang ada di Indonesia. Pembelajaran seni menggunakan produksi kreatif batik klasik yang kedua adalah menggunakan batik klasik sebagai bahan atau model untuk dijadikan karya kerajinan yang bernilai seni dan guna yang indah.
Kelebihan pembelajaran menggunakan produksi kreatif batik klasik antara lain dapat mengembangkan kreatifitas siswa, mengembangkan batik klasik agar lebih berkembang dan tidak punah, memberikan keterampilan kepada siswa agar dapat berwirausaha melalui produksi kreatif yang telah mereka ciptakan. Kelemahan pembelajaran menggunakan batik klasik antara lain: (a) kesulitan mendapatkan peralatan batik (kompor, wajan, canthing dan lain-lain); (b) kesulitan mendapatkan bahan-bahan batik (lilin/malam, pewarna dan bahan pelorod batik); (c) kesulitan pada proses meracik dan mencampur pewarna (bahan-bahan kimia batik / pewarna modern) untuk mewarna kain; (d) pada awal pengenalan muncul rasa was-was akan terjadi kecelakaan kerja; (e) dorongan untuk segera menyelesaikan karya dan keasyikan berkarya membuat siswa tidak disiplin waktu (tidak mau selesai meskipun waktu sudah habis); (f) produksi kreatif yang dilakukan oleh siswa mungkin akan megeluarkan sedikit banyak biaya yang ia keluarkan untuk membuat suatu produk yang indah dan bernilai guna.
3.2.Saran
Pemerintah diharapkan menyisipkan pembelajan seni menggunakan batik klasik dalam kurikulum pembelajaran seni. Pembelajaran menggunakan batik klasik dapat dikembangkan disekolah  untuk mengembangkan kreatifitas siswa serta mengembangkan batik klasik itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Musman, Arti dan Arini, Ambar B.2011. Batik: Warisan Adiluhung Nusantara. Yogyakarta: ANDI.
Siswomihardjo,Oetari dan Prawirohardjo 2011. Pola Batik Klasik: Pesan Yang Tersembunyi Yang Terlupakan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

LAMPIRAN-LAMPIRAN


Lampiran 1: Kerangka Latar Belakang
Kerangka Latar Belakang
Masalah
Produksi batik jarang diselipkan dalam pembelajaran seni di sekolah.
P1: Pengembangan produksi batik hanya sebatas di pabrik-pabrik.
P2: Sekolah tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk melakukan produksi batik di sekolah.
P3: Pemerintah tidak pernah memasukkan seni dalam kurikulum pembelajaran seni.
Sumber Masalah
            Batik kurang diminati untuk pembelajaran seni di sekolah.
P1: Guru kurang mengetahui potensi yang dimiliki oleh siswanya dibidang membatik.
P2:  Guru memilih untuk mengajar menggambar atau materi saja karena tidak rumit.
Solusi
            Guru menggunakan produksi kreatif batik klasik untuk pembelajaran seni di sekolah
P1: Macam-macam produksi kreatif batik klasik
P2: Wujud produksi kreatif batik klasik
P3: Keuntungan mengajarkan produksi kreatif batik klasik di sekolah
Fakta empiris
            Siswa mempunyai kemampuan namun tidak difasilitasi oleh guru ataupun sekolah.
P1: Siswa melampiaskan naluri seni dengan mencoret-coret tembok-tembok atau bangku sekolah.
P2: Siswa mencoret fasilitas umum dengan grafiti atau gambar-gambar tidak jelas.

Lampiran 2: Kerangka Pembahasan

Kerangka Pembahasan
Wujud Pembelajaran Seni Menggunakan Batik Klasik
Wujud pembelajaran seni menggunakan batik klasik meliputi pengembangan batik itu sendiri dan produksi-produksi kreatif produk-produk baru berbahan batik klasik.
Macam-macam Produksi Kreatif Batik Klasik
Macam-macam produk yang dibuat dalam pembelajaran seni menggunakan batik dibagi menjadi 2 yaitu motif batik kreasi dari siswa itu sendiri serta produk-produk kreatif berbahan batik klasik.
Penerapan Pembelajaran Seni Menggunakan Produksi Kreatif Batik Klasik
Penerapan pembelajaran seni menggunakan batik klasik yang pertama siswa dikenalkan batik-batik klasik yang ada di Indonesia agar dikembangkan menjadi  motif batik kreasi siswa. Yang kedua siswa  dibebaskan untuk membuat produk kreatif berbahan batik klasik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah membaca artikel ini, silahkan tinggalkan komentar. Berkomentarlah dengan bahasa yang baik, terimakasih gaes sahabat Seni Rupa :)